Pembalap yang tergabung bersama Tim Monster Tech 3 Yamaha, Pol Espargaro tengah mengalami dilema dengan kondisinya saat ini, ia sering terjatuh dengan motornya akhir-akhir ini, gaya berpengendara yang berbeda lajur dengan kelebihan motor menjadi kendalanya.
Seperti kita katahui, seorang rider memiliki spesialis tertentu dan gaya mengemudikan si Kuda Besi yang berbeda-beda, begitu juga dengan kemampuan sepeda Motor yang ditunggangi, memiliki kelebihan dan kelemahan di masing-masing sektor.
Pol Espargaro mengendarai Yamaha YZF-M1 yang dinilai lebih unggul di akselerasi untuk tikungan sementara itu lemah di trek lurus atau soal kecepatan, jika BlogOtive analisa memang setiap Race di MotoGP Top Speed Yamaha M1 memang selalu kalah dengan Honda RC-213V apalagi Ducati Desmosedici.
Motor yang kendarai Bradley Smith, Lorenzo, Rossi dan Espargaro sendiri ini selalu kalah speed dengan selisih kecepatan antara 1-5 km/jam, namun Yamaha pernah mengalahkan top speed Honda dan Ducati di Sirkuit Assen beberapa tahun lalu dengan Cal Crutchlow sebagai pengendara sang M1 sekaligus keluar sebagai juara.
Menelisik kelemahan Yamaha M1, namun jangan lupa akan kelebihan motor tersebut yang memang unggul sektor tikungan dan belum dimiliki oleh Ducati dan Honda, Valentino Rossi dan terutama Jorge Lorenzo sering menyalip pembalap lain di sektor ini.
Pol Espargaro ungkapkan dirinya harus lebih cepat. (image source: speedweek.com) |
Inilah yang menjadi masalah Pol Espargaro, ia mengatakan bahwa dirinya bukanlah rider yang memiliki gaya total di tikungan seperti halnya rekan sesama penunggang YZF-M1, Jorge Lorenzo. Pol Espargaro menilai bahwa gaya membalapnya lebih mirip Marc Marquez yang lebih total di Trek Lurus.
“Ya, ini adalah masalah terbesar saya. Masalah mendasar adalah bahwa kekuatan saya adalah kelemahan dari motor. Saya sering melakukan pengereman keras dan akhirnya gerakan mesin seperti terlepas, motor ini dirancang sebaliknya. Semakin saya menggunakan gaya berkendara saya sebenarnya, semakin lambat laju saya. Saya harus menemukan kompromi yang lebih baik Tapi itu tidak mudah,” ungkap Pol Espargaro seperti yang dilansir Speedweek.com.
Ini menjadi kendala Espargaro saat bergabung bersama Yamaha dan memang belum beradaptasi sempurna, Saat ditanya Speedweek soal kecocokan Espargaro lebih bersama Honda ia memikirkan juga seperti itu namun Pol tetap berupaya memecahkan masalah ini bersama Yamaha agar dapat bertemu di titik kesepahaman.
“Saya tidak bisa mengatakan dengan pasti bahwa Honda atau Ducati lebih baik dan akan sesuai dengan gaya mengemudi saya, tapi saya pikir begitu. Tapi pada akhirnya saya akan mendorong motor (mengupayakan seperti motor Honda dan Ducati) seperti itu. Saya tidak tahu persis,” tambahnya.