Jakarta, 8 Maret 2024 – Perusahaan distributor mobil listrik terkemuka di Indonesia, PT NETA Auto Indonesia (NETA) secara resmi akan memulai perakitan mobil secara CKD pada bulan Mei 2024 mendatang. Bekerja sama dengan PT Handal Indonesia Motor, perakitan ini akan berlangsung di Pabrik Ungu Bekasi, Jawa Barat dan memulai merakit mobil listrik andalannya, yaitu NETA V untuk tahap awal. Langkah ini menjawab komitmen NETA untuk serius masuk ke pasar otomotif Indonesia sejak pertama kali debut di acara GIIAS 2023.
“Setelah berhasil menandatangani kesepakatan dengan PT Handal Indonesia Motor bulan November 2023 lalu, kini akhirnya kami akan memulai perakitan NETA V sebagai komitmen kami untuk memenuhi kebutuhan pasar Indonesia. Kedepannya, di pabrik PT Handal Indonesia Motor ini, kami juga merencanakan untuk memproduksi line up terbaru NETA yang akan kami perkenalkan di Q2 2024,” Ujar Fajrul Ilhami, GR & Product Director.
Dengan kapasitas hingga 27.000 unit per tahun, proses perakitan lokal produk NETA di PT HIM akan diimplementasikan dalam bentuk completely knocked down (CKD). Langkah untuk memproduksi secara lokal di Indonesia bukan hanya wujud dari strategi ekspansi global NETA, tetapi juga komitmen NETA untuk menghadirkan mobil listrik dengan teknologi canggih dan pintar untuk semua kalangan, sesuai dengan prinsip mereka, yaitu Tech For All.
Tak hanya berkomitmen untuk menghadirkan produk unggulan untuk pasar Indonesia, NETA Indonesia juga memberikan berbagai keuntungan dan nilai tambah jangka panjang untuk para konsumen. Adapun dalam menyambut bulan Ramadhan, NETA memberikan harga spesial yaitu Rp 317.000.000 untuk OTR Jabodetabek selama bulan Maret 2024, serta layanan purnajual premium yang dimiliki sejak awal kepemilikan, dimana memberikan Lifetime Warranty Unlimited Periods hingga gratis Biaya & Spareparts Perawatan Berkala hingga 50.000 km atau 5 tahun untuk menjaga NETA V agar selalu optimal.
“Dengan memulai perakitan lokal, NETA berharap tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat namun juga dapat memberikan penetrasi untuk membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia yang ramah lingkungan dalam rangka mendukung program pemerintah.” tutup Fajrul.
————–