Jakarta, 20 Februari 2024 – BYD atau Build Your Dreams mempunyai mimpi untuk meningkatkan gaya hidup pengendara yang lebih ramah lingkungan dengan teknologi mutakhir. Maka, salah satu cara BYD untuk mewujudkan impian tersebut adalah menghadirkan aneka teknologi canggih kepada seluruh penggemar otomotif tanah air, dengan tujuan memudahkan aktivitas saat mengendarai EV BYD sehingga mendatangkan dampak positif dalam keseharian.
“Kehadiran EV BYD akan memberikan dampak positif dalam keseharian kita dari berbagai aspek, seperti mengurangi emisi, efisiensi biaya operasional kendaraan dan biaya perawatan, dan menjamin keamanan EV. Namun, bukan berarti kita tidak menjaga performa EV BYD, karena sebagaimana produk otomotif lainnya, kita perlu memperhatikan beberapa hal mendasar seperti pengisian baterai, sehingga performa keseluruhan pada mesin, mobil, dan baterai EV akan lebih panjang,” ujar Bobby Bharata, Head of Product PT BYD Motor Indonesia.
Keandalan BYD dalam Menunjang Performa Blade Battery
BYD selalu memperhatikan segala aspek yang diperlukan untuk menunjang performa EV. Untuk memudahkan pengisian daya, BYD memiliki Portable Charger berukuran sedang untuk dipasang di rumah atau pun dibawa ke mana saja. Karena sifatnya yang dedicated, maka Portable Charger ini harus terhubung dengan listrik berdaya lebih dari 2.200 watt. Selain itu, BYD juga akan menjembatani komunikasi dengan PLN untuk pemasangan wall charger, khusus untuk rumah yang memiliki daya minimal 7.000 watt.
State of Health (SoH), menjadi hal yang wajib diperhatikan untuk menjaga performa dan umur baterai dalam berbagai kondisi. Agar umur baterai EV BYD tetap terjaga, BYD merekomendasikan untuk melakukan pengisian daya saat EV masih di atas 20%, atau antara 40% – 80% jika unit EV tidak digunakan dalam waktu lebih dari lima hari. Para pengguna dapat melakukan pengaturan di dasbor mobil BYD saat pengisian daya dalam kondisi ditinggal dengan mode pengaturan pengisian daya berdasarkan jam. Setelah daya EV BYD terisi penuh, pengisian daya akan terputus secara otomatis agar menghindari overcharge, sehingga SoH pada EV BYD tidak mengalami kerusakan dan mengurangi performa baterai.
“Pada dasarnya semua kendaraan harus dicek secara berkala, tetapi pengecekan EV BYD tergolong lebih mudah. SoH atau info mengenai baterai EV akan terpantau sehingga kami dapat mengetahui apakah baterai tersebut masih dalam kondisi yang baik atau sudah harus segera ditindak lanjuti,” ujar Pak Bobby Bharata.
V2L, sarana elektrifikasi dari BYD pendukung aktifitas
BYD menyematkan fitur Vehicle-to-Load (V2L) yang inovatif pada mobil listriknya. Fitur ini memungkinkan mobil untuk berfungsi sebagai sumber daya listrik portabel yang dapat digunakan untuk mengisi daya perangkat elektronik lainnya, seperti laptop, ponsel, atau peralatan camping. Dengan V2L, pengguna dapat mengakses daya yang tersimpan di baterai mobil mereka dan membuatnya sangat berguna dalam keadaan darurat atau saat berada di lokasi terpencil. Fitur V2L pada EV BYD dapat digunakan hingga kapasitas daya 15%, setelah itu fitur tersebut tidak akan bisa digunakan karena sisa daya berfungsi sebagai daya cadangan menuju tempat pengisian daya terdekat sehingga dapat menjamin keselamatan pengguna EV BYD dalam situasi darurat. Fitur V2L juga mencerminkan komitmen BYD untuk memberikan solusi ramah lingkungan yang mendukung masyarakat dalam hidup bersama energi elektrifikasi yang lebih efisien dalam beraktifitas.
—ooo00ooo—