Race Direction : Kemenangan Rossi Legal dan Sah

Diposting pada

Kejadian menarik terjadi pada sesi Moto GP ke delapan sirkuit Assen Belanda, dimana dua pembalap beda tim yang saling berseteru, Yamaha dan Honda saling berebut posisi pertama, mereka tidak lain adalah sang senior legendaris The Doctor dari Tim Movistar Yamaha dan Si Bayi namun sudah bersinar The Baby Aliens dari Tim Honda Repsol.

Seperti diketahui Rossi dan Marquez mengawali balap dengan saling bertarung merebut juara sejak lap-lap awal, Marquez yang hanya melakukan start di posisi ketiga berhasil memberikan perlawanan kepada Rossi yang start diposisi pertama, mereka saling beradu hingga balapan berakhir tidak ada yang menghalangi.

Berawal dari Lap -3, Rossi yang lengah berhasil di salip oleh pembalap yang terkenal dengan kecepatanya Marc Marquez menunggangi RC-213 nya, namun hal itu segera ditanggulangi kembali oleh Valentino Rossi dengan YZF-M1 yang kondang dengan akselerasinya, Vale berhasil mengambil alih di lap -2 hampir memasuki Lap terakhir.

Kejadian terjadi saat Marquez berusaha menyalip Rossi di tikungan kiri terakhir, Rossi yang berada di depan namun meninggalkan sedikit celah merasa ada pergerakan liar dibelakangnya yang seperti ingin menabrak, sementara Marc Marquez ingin mengambil celah peluang terakhirnya itu, namun Vale yang kebingungan mengalihkan jalur keluar lintasaan saat tikungan kanan terakhir dan mendahului Marquez, Rossipun sedikit bertanya-tanya dengan menoreh kebelakang kepada Marc namun disisi lain Marc meyakini bahwa itu adalah gridnya.

Rossi and Marquez, Moto GP Insident in Assen 2015

Menganggapi hal ini dan untuk menghindari gejolak kedua tim, Race Ditrection akhirnya yang mengambil keputusan, lantas tim Moto GP memanggil Rossi dan Marc beserta perwakilan tim untuk melihat hasil rekaman kamera yang diletakkan di berbagai sudut dan helikopter untuk membuktikan Legalitas Rossi dan kejadian yang terjadi di Sirkuit Assen Belanda, berikut pernyataan dari Race Direction, Mike Webb.

Race Direction Rossi and Marquez

“We’ve obviously reviewed the incident from all the camera angles we have. The decision is racing incident. No advantage was gained,”
“The basis of that decision is primarily the helicopter shot that shows at every stage Valentino was ahead. So Valentino had the right to the line,”
“So Valentino was ahead. He was not passed. As they reached the apex of the right-hand turn Marc touched Valentino, which made [Valentino] go wide. So that’s a racing incident. It’s unavoidable,”
“The two balancing things are that it was a hard pass with contact and you are not allowed to push another rider off the line. But the end result was that they entered and exited that series of corners in the same position. No advantage gained. End of story,” tandas Webb seperti yang dilansir Crash.net, seperti yang BlogOtive kutip (28/6/2015).

translated to Indonesian, diterjemahkan ke Bahasa Indonesia:

“Kami sudah jelas Ulasan kejadian dari semua sudut kamera kami. Keputusan adalah insiden balap. Tidak ada keuntungan yang diperoleh,”
“Dasar dari keputusan itu terutama tangkapan helikopter yang menunjukkan pada setiap tahap Valentino berada di depan. Jadi Valentino punya hak,”
“Jadi Valentino berada di depan. Dia tidak lulus. Ketika mereka mencapai puncak pergantian kanan Marc menyentuh Valentino, yang membuat [Valentino] pergi melebar. Jadi itulah insiden balap. Ini tidak dapat dihindari,”
“Dua hal kesimpulan adalah bahwa itu adalah lulus keras dengan kontak dan Anda tidak diizinkan untuk mendorong pengendara lain dari baris (Marquez). Tapi hasil akhirnya adalah bahwa mereka masuk dan keluar sudut dalam posisi yang sama. Tidak ada keuntungan yang diperoleh. akhir cerita,”

Nah, dari pernyataan Webb diatas selaku Race Director Moto GP, Menyatakan bahwa tidak ada yang diuntungkan dari situasi dan Kondisi Rossi dan RD juga tidak membenarkan tindakan Marquez utntuk mendorong rider keluar baris namun hal itu sebuah tindakan wajar sebagai insiden balapan, jadi tidak ada yang dipermasalahkan dan kemenangan Rossi adalah sah dan Legal.

Tinggalkan Balasan